Minggu, 05 April 2015

TUGAS BAHASA INDONESIA 2

BAHASA INDONESIA 2
TUGAS 1
1. Jelaskan definisi karya akademik dan berikan contohnya dalam bentuk paragraf
2. Jelaskan perbedaan karya akademik dan non akademik. Berikan contoh masing-masing yang membedakan kedua bentuk karya diatas.
3. Setiap penulis karya akademik perlu berefleksi tentang pembacanya, yaitu :
a. Siapa yang membaca karyanya?
b. Bagaimana cara mengekspresikan gagasannya?
c. Seberapa banyak teks yang perlu ditulis?
Dari ketiga komponen diats, jelaskan masing-masing komponen tersebut menurut versi kalian masing-masing.
JAWAB :
1. karya akademik adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya akademik ini berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berupa penjelasan, prediksi dan pengawasan. Contoh dari karya akademik adalah penulisan ilmiah dan skripsi.\
2. Karya akademik karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi penulisan yang baik dan benar. Karya non akademik adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya menggunaa=kan gaya bahasa yang biasa digunakan.
Perbedaan karya akademik dan karya non akademik dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama, karya akademik merupakan pembahasan suatu hasil penelitian. Kedua, karya akademk bersifat metodis san sistematis. Ketiga, dalam pembahasannya, karya akademik menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Karya non akademik bersifat eotif, persuasif, deskriptif dan jika kritik adakalanya tanpa dukungan bukti.
3. a. Siapa yang membacanya
pembaca dari karya akademik adalah penulis sendiri, masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan informasi atau membutuhkan karya akademik tersebut untuk dijadikan acuan membuat karya akademik lainnya.

b. bagaimana cara mengekspresikan gagasannya
penulis menyampaikan gagasannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca, dan setiap pembaca diharapnya menangkap maksud yang sama.
c. Seberpa banyak teks yang perlu ditulis
untuk karya ilmiah teks yang ditulis harus sesuai dengan data yang di dapatkan baik itu secara primer maupun sekunder dan banyaknya teks juga disesuaikan dengan kerangka karya akademik.

TUGAS 2
Teori Antrian
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang antrian bukan merupakan hal yang baru. Dalam dunia nyata kita tidak suka menunggu, maka tak heran bila kita punya pendapat bahwa menunggu adalah pekerjaan yang paling menyebalkan.  Di bawah ini diberikan contoh  beberapa situasi dimana antrian sangat penting.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan kesibukan layanan. Tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian.
Pengurangan waktu menunggu umumnya membutuhkan investasi yang ekstra. Untuk memutuskan ya atau tidak untuk investasi adalah penting mengetahui efek dari investasi untuk waktu antrian. Maka kita memerlukan model dan tehnik untuk menganalisis situasi seperti ini. Di dalam buku ini kita akan memerlukan beberapa model dasar teori antrian. Perhatian ditekankan pada metode untuk menganalisis model ini, dan juga aplikasi dari Antrian model. Area penting dari aplikasi model antrian adalah sistem produksi, transportasi dan sistem persediaan barang, sistem komunikasi, dan sistem pengolahan informasi. Antrian model bermanfaat untuk perancangan sistem dalam kaitannya dengan tata ruang, kapasitas dan kendali. Di dalam kuliah ini perhatian kami terbatas pada model dengan satu antrian. Situasi dengan lebih dari satu antrian diperlukan dalam kursus antrian jaringan. Merupakan tehnik lanjutan untuk bilangan eksak, aproksimasi dan analisis numerik dari antrian model akan menjadi pokok bahasan\ metode algoritma teori antrian.
Dalam sistem antrian, ada dua jenis biaya yang timbul, yaitu biaya karena orang mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya yang terjadi karena orang mengantri, antara lain berupa waktu yang hilang karena menunggu. Sementara biaya menambah fasilitas layanan berupa penambahan fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan.
Konsep Teori Antrian
 Antrian yang sangat panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangatlah menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services). Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan penyambungan telepon secara otomatis.
Menurut Siagian (1987), antrian ialah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat diklasifikasikan menjadi system yang berbeda – beda di mana teori antrian dan simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman adalah sebagai berikut :
1. Sistem pelayanan komersial
2. Sistem pelayanan bisnis – industri
3. Sistem pelayanan transportasi
4. Sistem pelayanan social
Sistem Antrian
Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :
1. Populasi dan cara kedatangan pelanggan datang ke dalam sistem
2. Sistem pelayanan
3. kondisi pelanggan saat keluar sistem
Tujuan dasar model-model antrian adalah untuk meminimumkan biaya total, yaitu :
1. Biaya Langsung
Biaya karena menambah fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan. Contohnya, pembengkakan biaya akibat waktu ini adalah pekerja yang dibayar perjam dan diharuskan melayani sejumlah pelanggan, perusahaan harus membayar pekerja tersebut persatuan waktu.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya karena timbul karena para individu harus menunggu lama untuk dilayani sehingga mungkin membatalkan niat memakai jasa layanan tersebut.

Daftar Pustaka
Herjanto, Eddy. - Manajemen operasi. Edisi ketiga.Grasindo.Jakarta.2006
Modul Laboratorium Manajemen Menengah Manajemen Operasional Universitas Gunadarma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar