BAHASA INDONESIA 2
TUGAS 1
1. Jelaskan definisi
karya akademik dan berikan contohnya dalam bentuk paragraf
2. Jelaskan perbedaan
karya akademik dan non akademik. Berikan contoh masing-masing yang membedakan
kedua bentuk karya diatas.
3. Setiap penulis karya
akademik perlu berefleksi tentang pembacanya, yaitu :
a. Siapa yang membaca
karyanya?
b. Bagaimana cara
mengekspresikan gagasannya?
c. Seberapa banyak
teks yang perlu ditulis?
Dari ketiga komponen
diats, jelaskan masing-masing komponen tersebut menurut versi kalian
masing-masing.
JAWAB :
1. karya akademik
adalah tulisan atau laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian suatu masalah oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah
dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Karya
akademik ini berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
teknologi berupa penjelasan, prediksi dan pengawasan. Contoh dari karya
akademik adalah penulisan ilmiah dan skripsi.\
2. Karya akademik
karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya non akademik adalah karangan yang
menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan
sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum dan biasanya
menggunaa=kan gaya bahasa yang biasa digunakan.
Perbedaan karya
akademik dan karya non akademik dapat dicermati dari beberapa aspek. Pertama,
karya akademik merupakan pembahasan suatu hasil penelitian. Kedua, karya akademk
bersifat metodis san sistematis. Ketiga, dalam pembahasannya, karya akademik
menggunakan ragam bahasa ilmiah.
Karya non akademik
bersifat eotif, persuasif, deskriptif dan jika kritik adakalanya tanpa dukungan
bukti.
3. a. Siapa yang
membacanya
pembaca dari karya
akademik adalah penulis sendiri, masyarakat dan orang-orang yang membutuhkan
informasi atau membutuhkan karya akademik tersebut untuk dijadikan acuan
membuat karya akademik lainnya.
b. bagaimana cara
mengekspresikan gagasannya
penulis menyampaikan
gagasannya dengan bahasa yang mudah dipahami oleh para pembaca, dan setiap
pembaca diharapnya menangkap maksud yang sama.
c. Seberpa banyak teks
yang perlu ditulis
untuk karya ilmiah
teks yang ditulis harus sesuai dengan data yang di dapatkan baik itu secara
primer maupun sekunder dan banyaknya teks juga disesuaikan dengan kerangka
karya akademik.
TUGAS 2
Teori Antrian
Antrian adalah suatu kejadian yang biasa dalam kehidupan
sehari–hari. Menunggu di depan loket untuk mendapatkan tiket kereta api atau tiket
bioskop, pada pintu jalan tol, pada bank, pada kasir supermarket, dan
situasi–situasi yang lain merupakan kejadian yang sering ditemui. Studi tentang
antrian bukan merupakan hal yang baru. Dalam dunia nyata kita tidak suka
menunggu, maka tak heran bila kita punya pendapat bahwa menunggu adalah
pekerjaan yang paling menyebalkan. Di
bawah ini diberikan contoh beberapa
situasi dimana antrian sangat penting.
Antrian timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan
melebihi kemampuan (kapasitas) pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga
pengguna fasilitas yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan
kesibukan layanan. Tambahan fasilitas pelayanan dapat diberikan untuk
mengurangi antrian atau untuk mencegah timbulnya antrian.
Pengurangan waktu menunggu umumnya membutuhkan investasi yang
ekstra. Untuk memutuskan ya atau tidak untuk investasi adalah penting
mengetahui efek dari investasi untuk waktu antrian. Maka kita memerlukan model
dan tehnik untuk menganalisis situasi seperti ini. Di dalam buku ini kita akan
memerlukan beberapa model dasar teori antrian. Perhatian ditekankan pada metode
untuk menganalisis model ini, dan juga aplikasi dari Antrian model. Area
penting dari aplikasi model antrian adalah sistem produksi, transportasi dan
sistem persediaan barang, sistem komunikasi, dan sistem pengolahan informasi.
Antrian model bermanfaat untuk perancangan sistem dalam kaitannya dengan tata
ruang, kapasitas dan kendali. Di dalam kuliah ini perhatian kami terbatas pada
model dengan satu antrian. Situasi dengan lebih dari satu antrian diperlukan
dalam kursus antrian jaringan. Merupakan tehnik lanjutan untuk bilangan eksak,
aproksimasi dan analisis numerik dari antrian model akan menjadi pokok bahasan\
metode algoritma teori antrian.
Dalam sistem antrian, ada dua jenis biaya yang timbul, yaitu
biaya karena orang mengantri dan biaya karena menambah fasilitas layanan. Biaya
yang terjadi karena orang mengantri, antara lain berupa waktu yang hilang
karena menunggu. Sementara biaya menambah fasilitas layanan berupa penambahan
fasilitas layanan serta gaji tenaga kerja yang memberi pelayanan.
Konsep Teori Antrian
Antrian yang sangat
panjang dan terlalu lama untuk memperoleh giliran pelayanan sangatlah
menjengkelkan. Rata – rata lamanya waktu menunggu (waiting time) sangat
tergantung kepada rata – rata tingkat kecepatan pelayanan (rate of services).
Teori tentang antrian diketemukan dan dikembangkan oleh A. K. Erlang, seorang
insinyur dari Denmark yang bekerja pada perusahaan telepon di Kopenhagen pada
tahun 1910. Erlang melakukan eksperimen tentang fluktuasi permintaan fasilitas
telepon yang berhubungan dengan automatic dialing equipment, yaitu peralatan
penyambungan telepon secara otomatis.
Menurut Siagian (1987), antrian ialah
suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari satu atau
lebih pelayan (fasilitas layanan). Pada umumnya, sistem antrian dapat
diklasifikasikan menjadi system yang berbeda – beda di mana teori antrian dan
simulasi sering diterapkan secara luas. Klasifikasi menurut Hillier dan Lieberman
adalah sebagai berikut :
1. Sistem pelayanan komersial
2. Sistem pelayanan bisnis – industri
3. Sistem pelayanan transportasi
4. Sistem pelayanan social
Sistem Antrian
Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu :
1. Populasi dan cara kedatangan pelanggan datang ke dalam
sistem
2. Sistem pelayanan
3. kondisi pelanggan saat keluar sistem
Tujuan dasar
model-model antrian adalah untuk meminimumkan biaya total, yaitu :
1. Biaya Langsung
Biaya karena menambah fasilitas layanan serta gaji tenaga
kerja yang memberi pelayanan. Contohnya, pembengkakan biaya akibat waktu ini
adalah pekerja yang dibayar perjam dan diharuskan melayani sejumlah pelanggan,
perusahaan harus membayar pekerja tersebut persatuan waktu.
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya karena timbul karena para individu harus menunggu lama
untuk dilayani sehingga mungkin membatalkan niat memakai jasa layanan tersebut.
Daftar Pustaka
Herjanto, Eddy. - Manajemen operasi. Edisi
ketiga.Grasindo.Jakarta.2006
Modul Laboratorium Manajemen Menengah Manajemen Operasional
Universitas Gunadarma