NAMA :
KARTIKA SARI
KELAS :
1EA05
NPM :
14212036
JURUSAN :
MANAJEMEN
BUDAYA SUNDA
Budaya Sunda adalah budaya
yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda.
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan
santun. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah (someah),
murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orangtua . Itulah cermin
budaya masyarakat Sunda.
ETOS BUDAYA
Setiap bangsa
memiliki etos, kultur, dan budaya yang berbeda. Namun tidaklah heran jika ada
bangsa yang berhasrat menanamkan etos budayanya kepada bangsa lain. Karena
beranggapan, bahwa etos dan kultur budaya memiliki kelebihan. Kecenderungan ini
terlihat pada etos dan kultur budaya bangsa kita, karena dalam beberapa dekade
telah terimbas oleh budaya bangsa lain. Arus modernisasi menggempur budaya
nasional yang menjadi jati diri bangsa. Budaya nasional kini terlihat sangat
kuno, bahkan ada generasi muda yang malu mempelajarinya. Kemampuan menguasai
kesenian tradisional dianggap tak bermanfaat. Rasa bangsa kian terkikis, karena
budaya bangsa lain lebih terlihat menyilaukan. Kondisi memprihatinkan ini juga
terjadi pada budaya Sunda, sehingga orang Sunda kehilangan jati dirinya.
Untuk menghadapi keterpurukan kebudayaan
Sunda, ada baiknya kita melangkah ke belakang dulu. Mempelajari, dan
mengumpulkan pasir mutiara yang berserakan selama ini. Banyak petuah bijak dan
khazanah ucapan nenek moyang jadi berkarat, akibat tidak pernah tersentuh
pemiliknya. Hal ini disebabkan keengganan untuk mempelajari dengan seksama,
bahkan mereka beranggapan ketinggalan zaman. Bila dipelajari, sebenarnya
pancaran etika moral Sunda memiliki khazanah hikmah yang luar biasa. Hal itu
terproyeksikan lewat tradisinya. Karena itu, marilah kita kenali kembali, dan
menguak beberapa butir peninggalan nenek moyang Sunda yang hampir.
Ada beberapa etos atau watak dalam budaya
Sunda tentang satu jalan menuju keutamaan hidup. Selain itu, etos dan watak
Sunda juga dapat menjadi bekal keselamatan dalam mengarungi kehidupan di dunia
ini. Etos dan watak Sunda itu ada lima, yakni cageur, bageur, bener, singer,
dan pinter yang sudah lahir sekitar jaman Salakanagara dan Tarumanagara. Ada
bentuk lain ucapan sesepuh Sunda yang lahir pada abad tersebut. Lima kata itu
diyakini mampu menghadapi keterpurukan akibat penjajahan pada zaman itu. Coba
kita resapi pelita kehidupan lewat lima kata itu. Semua ini sebagai dasar utama
urang Sunda yang hidupnya harus 'nyunda', termasuk para pemimpin bangsa.
NILAI-NILAI BUDAYA
Kebudayaan Sunda memiliki ciri
khas tertentu yang membedakannya dari kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum
masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda, dikenal sebagai masyarakat yang lembut,
religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini tampak sebagaimana dalam
pameo silih asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi
(mengutamakan sifat welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri
(melalui pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga
keselamatan). Selain itu Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti
kesopanan, rendah hati terhadap sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan
menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada kebudayaan Sunda keseimbangan magis di
pertahankan dengan cara melakukan upacara-upacara adat sedangkan keseimbangan
sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong untuk mempertahankannya.
KESENIAN
Budaya Sunda memiliki banyak
kesenian, diantaranya adalah kesenian sisingaan, tarian khas Sunda, wayang
golek, permainan anak-anak, dan alat musik serta kesenian musik tradisional
Sunda yang bisanya dimainkan pada pagelaran kesenian.
1. Sisingan
Sisingaan adalah kesenian khas sunda yang menampilkan 2–4 boneka singa
yang diusung oleh para pemainnya sambil menari. Sisingaan sering digunakan
dalam acara tertentu, seperti pada acara khitanan .
2.
Wayang
golek
Wayang golek adalah boneka kayu yang dimainkan berdasarkan karakter
tertentu dalam suatu cerita perwayangan. Wayang dimainkan oleh seorang dalang
yang menguasai berbagai karakter maupun suara tokoh yang di mainkan.
3.
Jaipongan
Jaipongan
adalah pengembangan dan akar dari tarian klasik .
4.
Tarian
ketuk tilu
Tarian
Ketuk Tilu , sesuai dengan namanya Tarian ketuk tilu berasal dari nama sebuah
instrumen atau alat musik tradisional yang disebut ketuk sejumlah 3 buah.
Alat musik khas sunda
Alat musik khas sunda yaitu, angklung , rampak kendang,
suling ,kecapi ,goong ,calung . Angklung
adalah instrumen musik yang terbuat dari bambu , yang unik , enak
didengar angklung juga sudah menjadi salah satu warisan kebudayaan Indonesia.
Rampak kendang adalah beberapa kendang (instrumen musik tradisional sunda) yang
di mainkan bersamma – sama secara serentak.
Rumah Adat Sunda
Rumah adat Sunda
berbentuk panggung dengan ketinggian 0,5 m – 0,8 m atau 1 meter di atas
permukaan tanah. Untuk rumah-rumah yang usianya sudah tua , tinggi kolong
bisa mencapai 1,8 M. Kolong rumah biasanya di gunakan untuk mengikat binatang
peliharaan, atau untuk menyimpan alat alat pertanian. Ketinggian rumah yang
lumayan tinggi maka untuk bisa masuk ke dalam rumah di buatlah tangga yang di
sebut golodog. Gologod terbuat dari kayu atau bambu, golodog juga berpungsi
untuk membersihkan kaki sebelum masuk ke dalam rumah.
Senjata Tradisional Suku Sunda
Pakaian Adat Sunda
Makanan Khas Sunda
Bahasa Sunda
Bukti tertulis
bahasa Sunda berasal dari prasasti dari abad ke-14 M yang ditemukan di Kawali,
Ciamis Jawa Barat. Bahasa Sunda
banyak sekali dipengaruhi oleh struktur bahasa sanskerta dari India. Datangnya
agama Islam dan lahirnya pemerintahan kerajaan Islam di wilayah Sunda, bahasa
Sunda banyak sekali dipengaruhi oleh bahasa Arab sekitar akhir abad ke-16 M.
Sementara bahasa Jawa tampak jelas pengaruhnya di awal abad ke-17 M hingga
pertengahan abad ke-19 M karena pengaruh Mataram. Selanjutnya masuk pula bahasa
Belanda terutama setelah dibuat sistem ejaan bahasa Sunda dengan menggunakan
Cacarakan (1860) dan Aksara Latin (1912) yang diprakarsai oleh orang Belanda.
Sementara bahasa Melayu merasuk ke bahasa Sunda, terutama setelah
dideklarasikan bahasa persatuan dengan bahasa Indonesia (1928).
Sistem Kekeluargaan Suku Sunda
Sistem keluarga
dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan ditarik dari pihak
ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah yang bertindak sebagai kepala
keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam yang sangat
mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda. Dalam
suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah untuk
menunjukkan hubungan kekerabatan.